Selasa, 25 Oktober 2011

Pendahuluan


Bab I
Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
Perhiasan merupakan suatu produk yang digemari dan dicari semua kalangan. Karena dengan mempergunakan perhiasan, memberikan nilai estetika lebih pada diri kita. Perhiasan terdiri dari kalung, gelang, cincin, anting, tusuk konde, sirkam, mahkota dll. Pada kesempatan ini, penulis akan membahas tentang perhiasan cincin.
Cincin adalah perhiasan yang melingkar di jari. Cincin dipakai baik oleh perempuan maupun laki-laki. Dapat dibuat dari logam, plastik, kayu, tulang, kaca, batu permata, dan bahan lainnya. Mengapa cincin dijadikan simbol pernikahan? Dan mengapa dari lima jari, hanya satu yang diberikan kehormatan untuk menaruh simbol pernikahan ini? Berikut ini  sejarah, tradisi dan kekuatan sebuah cincin pernikahan.
        Sejarah cincin pernikahan berawal dari Pharaohs of Egypt (pharaoh dari Mesir) yang menjadikan lingkaran sebagai simbol. Lingkaran merupakan sesuatu yang tidak memiliki akhir, mewakili simbol keabadian. Namun pada jaman Romawi lah cincin baru dijadikan sebuah simbol pernikahan.
           Cincin pernikahan pertama berbahan dasar besi. Lalu mulai beralih menggunakan bahan emas karena bahan ini terlihat lebih indah dipadupadankan dengan permata. Simbol pertama yang paling terkenal sebagai penghias sebuah cincin pernikahan yaitu batu ruby merah yang menyimbolkan warna hati. Batu safir berwarna biru yang menandakan surga, namun yang paling didambakan dan tentunya populer tentu saja berlian, sebuah batu permata yang tidak dapat dihancurkan. Memiliki makna yang didambakan oleh semua pasangan bukan?
           Berlian berasal dari bahasa Yunani,“adamas” memiliki arti “yang tidak dapat dikalahkan.” Sebagai salah satu kekayaan alam, berlian merepresentasikan kekuatan yang tidak terkalahkan, sebuah batu permata yang tentunya diidamkan oleh setiap calon pengantin, khususnya para calon pengantin wanita.
            Orang Yunani kuno mempercayai berlian berasal dari bintang yang jatuh ke bumi dan berguna untuk melindungi pemakainya. Sedangkan di India, tempat pertama kali berlian ditemukan, mempercayai berlian mampu melawan setan atau mahluk jahat lainnya. Sedikit mirip dengan pemikiran para astrologer kuno yang mempercayai berlian dapat memberikan rasa cinta yang abadi, dan menjauhkan dari sihir juga mimpi buruk.
            Cincin berlian dengan ring emas merupakan hal yang paling indah untuk dijadikan cincin pernikahan. Namun, cincin ini memiliki harga yang lumayan dapat menguras kantong pengguna karena bahan bakunya yang mahal. Sehingga mungkin bagi konsumen yang kurang budget, mungkin dapat menggantikan bahan baku nya menjadi yang lebih murah.
            Dalam memilih cincin juga terdapa beberapa masalah, yakni pada besar kecilnya hiasan cincin yang dipilih(bukan besar kecil ukuran diameter cincin). Cincin dengan lebar kecil tidak cocok untuk tangan yang bertulang lebar karena dapat membuat cincin yang dipakai tidak terlihat. Lebih baik menggunakan cincin lebar dengan tepi bundar. Dan untuk jari kecil,  pilihlah cincin yang lebih rata. Sedangkan untuk jari ramping, cincin pernikahan berdesain diagonal dapat memberikan kesan lebar dan mempercantik jari Anda.
            Penggunaan ornamen yang terlalu banyak juga dapat mengganggu ergonomi dari cincin itu sendiri. Karena, cincin kawin ini akan di pakai dalam kehidupan sehari-hari seumur hidup sebagai tanda pernikahan. Sehingga sebelum menentukan mana yang dijadikan cincin kawin, konsumen seharusnya melihat aktivitas yang dilakukan setiap hari apakah cocok dengan model itu.
1.2  Fenomena
Trend platinum untuk tahun 2011 akan membawa para calon mempelai wanita menghiasi tangan mereka dengan cincin kawin yang tipis dengan hiasan berlian baik kecil ataupun besar. Seperti yang telah kita lihat dalam beberapa tahun terakhir, umumnya cincin pernikahan akan berbentuk sederhana dengan hiasan berlian kecil, cincin bertatahkan dengan satu berlian besar yang dikelilingi oleh berlian yang lebih kecil dan cincin platinum berlian dengan satu bantal tunggal atau berlian berbentuk oval.

Gambar 1.2.1. Cincin Kawin Bercorak
Kecenderungan lain yang mencolok adalah pemakaiaan motif dan corak cincin kawin yang telah menjadi favorit akrab dalam beberapa tahun terakhir. Cincin yang dihiasi dengan motif menjadi favorit karena menggambarkan fleksibilitas dan tersedianya keragaman aneka motif dan corak yang bisa dimplementasikan untuk sebuah cincin pernikahan. Dari corak-corak kuat yang menggambarkan keberanian hingga penggunaan motif corak ukiran yang rumit pada pola Celtic, cincin dengan motif sangat ideal bagi mereka yang tidak ingin menggunakan batu permata, berlian atau batu-batu berharga lainnya.
Cincin kawin polos masih cenderung menjadi favorit pada 2011, karena keindahan kilauan mereka. Sebuah cincin kawin polos akan terfokus pada logam, bukan dari motif pola atau keberadaan batu berharga, yang memungkinkan Anda dan lainnya untuk menghargai keindahan logam. Selain itu, cincin kawin polos bisa diubah dengan gaya unik Anda sebagai pasangan, memungkinkan Anda untuk menciptakan sensasi pribadi pada prosesi pertukaran cincin.
1.3. Identifikasi Masalah
            Pada saat menjalankan penelitian ini, penulis menemukan beberapa masalah. Antara lain:

  • -       Cincin pernikahan harus mencerminkan gaya, kepribadian, dan selera Anda.
  • -       Ukuran jari menjadi tolak ukur dalam pemilihan bentuk cincin
  • -       Dalam pemilihan cincin, biasa pasangan memiliki perselisihan dalam model
  • -       Permasalahan dana yang dimiliki dalam membeli cincin
  • -       Jenis-jenis cincin kawin yang sedang diminati
  • -       Gaya hidup dengan bentuk cincin kawin yang diminati
  • -       Jenis warna logam yang digunakan harus disesuaikan dengan warna kulit
  • -       Ergonomi cincin, karena cincin pernikahan digunakan sampai akhir hayat
1.4.  Batasan Masalah
 Beberapa model cincin pernikahan yang ada meliputi: wedding ring with name, cincin pernikahan beberapa warna, king wedding ring. Dalam pembahasan kedepannya saya akan membahas cincin kawin yang terdiri dari beberapa warna material logamnya. Karena sesuai tema saya, saya ingin mewujudkan pembuatan cincin bertema antariksa sebagai tema saya kededpannya. Dengan mengedepnkan bentuk yang lebih dinamik.
1.5.  Maksud dan Tujuan
Maksud saya memilih judul ini karena menurut saya pembahasan dan penelitian mengenai cincin pernikahan adalah hal yang menarik, dan merupakan topic yang jarang digunakan dalam skripsi. Tujuan saya adalah mengkaji lebih dalam makna-makna dari setiap bentuk cincin yang dapat dipakai oleh seseorang dalam kurun waktu selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar